Jumat, 22 Juni 2012

Apapun yang terjadi pantas disyukuri



 Tidak ada kata menyerah untuk sebuah perjuangan,  apapun yang terjadi harus tetap di syukuri, tak peduli seberat apapun ujian yang kita hadapi,  yang pasti hidup harus di syukuri, hidup memang selalu di anugerahi masalah dan hikmah, namun terkadang kita lupa, kita hanya melihat titik beratnya masalah, tanpa melihat bahwa setiap masalah yang kita hadapi pasti ada hikmah didalamnya.
 Kadang kita terlalu cengeng, menjadikan masalah sebagai ujung tombak kegagalan, masalah dijadikan alasan,  dikambing hitamkan sebagai penyebab kegagalan kita, sadarkah kita ketika kita menjadikan masalah sebagai alasan, maka yang timbul adalah sebuah kegagalan, maka tak heran jika ada orang bijak berkata “ orang sukses kelebihan cara dan orang gagal kelebihan alasan” rasanya kata itu begitu tepat ketika kita menjadikan masalah sebagai alasan kegagalan kita.
 Pernahkah kita berfikir bahwa setiap manusia di dunia ini pasti punya masalah, terlepas ia seorang saudagar kaya, si miskin, si cantik maupun  siburuk rupa, hanya saja terkadang kita tidak konsisten dengan apa yang Tuhan berikan untuk kita, kita selalu melihat orang lain dari sudut kelebihannya, kebahagiannya, dan anugerah yang tuhan berikan kepanya, dan sebaliknya kita memandang kepada diri kita dengan cara pandang yang berbeda, kita selalu melihat  sisi negatifnya saja.
 Kenapa kita tidak kaya, kenapa wajah kita tidak secantik/ setampan teman-teman kita, kenapa kita tidak sepintar orang-orang disekeliling kita, pertanyan-pertanyaan tersebut membuat kita semakin buta dalam memahami masalah.
 Sadarkah kita bahwa sikaya juga punya masalah, mungkin saia masalah yang kita hadapi sebagai orang miskin sulitnya mendapatkan materi, yang akhirnya  membuat kita ingin bunuh diri, tapi coba kita bercermin dari sikaya, dia juga punya masalah, masalah dengan keluarga, anak-anak yang tidak terkontrol pergaulannya, suami/ istri yang selingkuh karena seringnya keluar kota, anak-anak yang tiba-tiba hamil di luar nikah, dan lain seagainya.
Atau  alasan kegagalan kita karena keburukan rupa kita, sadar kah kita betapa tidak nyamannya orang-orang yang dianugrahi wajah yang cantik/ ganteng, dimana setiap harinya ia mendapat pujian, rayuan, godaan, bahkan lamaran yang datang setiap harinya, yang membuatnya prustasi karena tidak ada waktu untuk menenangkan diri,  sebenarnya apapun yang tuhan berikan kepada kita bahwa itulah yang terbaik untuk kita,  tidakkah kita bisa bercermin dari kisah di bawah ini:
 Suatu hari ketika sang raja sedang berjalan-jalan mengelilingi persawahan penduduk, ia mengamati seorang petani yang sedang tertidur pulas di bawah pohon yang rindang, terlihat raut wajah sang petani  berseri-seri seakan-akan tanpa masalah, sang raja berfikir sejenak,  “betapa bahagianya jadi seorang petani, ia bisa mencangkul dan menanam tanaman setiap harinya, kalau ia lelah ia bisa makan ia juga bisa tidur dengan pulas.
 Bagaimana denganku, aku seorang raja namun rasanya aku tak pernah merasa bahagia, banyak masalah kerajaan yang ku  hadapi membuat aku tak bisa tidur, mulai dari penduduk yang tidak menyukai kepeminpianku, ancaman perang kerajaan sebelah yang selalu menghantui,. ” ya tuhan aku ingin jadi petani saja” gumam raja dalam hatinya.
 Akhirnya sang raja membagunkan si petani dan mengajaknya bertukar propesi, sang petani  kaget sekaligus bahagia  mendengar tawaran sang raja, namun ia menerima pertukaran tersebut, pertukaran  dimulai, sang raja kini jadi petani dan sang petanipun akhirnya jadi sang raja.
 Di kerajaan sang petani memerintahkan para pelayan untuk menyediakan makanan yang lezat-lezat, dan memanggil dayang-dayang untuk menghiburnya, sang petani berfikir, “alangkah gobloknya si raja yang mau meninggalkan kerajaan yang begitu mewahnya”.
 Sedangkan disisi lain sang raja yang kini jadi petani juga merasa bahagia, ia mencangkul tanaman kemudian menanam sayuran, setelah merasa lelah iapaun istirahat di bawah pohon yang rindang sambil berucap, “dasar bodoh si petani kenapa ia mau meninggalkan suasana se indah ini, aku ingin jadi petani aja selamanya tekad sang raja, sang rajapun akhirnya tertidur pulas.
 Petani yang kini  sudah menjadi raja menikmati huburan di kerajaan serta bersenang senang  dengan para dayang, namun ketika dalam suasana bahagia salah seorang perajurit datang dan mengabarkan bahwa kerajaan sebelah dan para pemberontak datang untuk menyerang kerajaan.
Prajurit pun meminta pendapat  sang raja, (yang tidak lain adalah seorang petani tadi) tindakan apa yang harus dilakukan,  petani panik ia  ingin bertukaran profesi lagi dan menjadi petani biasa’
 disisi lain sang raja yang sedang tertidur pulas dibawah pohon rindang,namun ia  dibangunkan dengan hujan yang turun  begitu lebat, petir menyambar pohon hingga tumbang, membuat jantung sang raja ingin copot, dan seketika  air tiba-tiba meluap hingga menghabiskan semua tanaman, raja panik ia bergegas menemui sang petani untuk bertukar propesi.
 akhirnya sang petani dan sang raja bertukar propesi kembali sebagaimana awalnya, kemudian mereka menangani masalah mereka masing-masing dengan profesional. sang raja memerintahkan agar semua prajurit disiapkan, dan membuat ranjau penghalang dijalan.
 Petani mencangkul sawahnya lagi dan membuat tanaman baru, kemudian mereka saling berfikir “ walaupun banyak cobaan namun inilah keahlianku, aku bisa menghadapi setiap masalah yang kuhadapi” sang raja dan sang petani akhirnya bersykur pada tuhan ternyata kehidupan mereka selama ini adalah kehidupan terbaik yang di berikan tuhan.
 demikian lah sepenggal kisah menarik yang perlu kita ambil hikmahnya, ternyata apapun  yang tuhan berikan kepada kita itulah yang terbaik untuk kita, kita hanya perlu meningkatkan kualitasnya saja, karena terlalu sering melihat kelemahan diri sendiri dan menilai kelebihan orang lain akhirnya memuat kita jadi hamba yang kufur dan senantiasa mengeluh.
 kita selalu berharap menjadi orang lain, yang kita anggap cukup bahagia, ketika kita melihat si A bahagia kitapun ingin menjadi si A, dan ketika melihat B sukses kitapun ingin menjadi si B dan ketika kita melihat keindahan si c kitapun berucap “kapan ya aku jadi C, ibarat sebuah lingkaran, ketertarikan tidak akan ada habisnya hingga kita ingin menjadi si z  dan akhirnya kita kembali menjadi si A.
Mahasiswa ingin jadi Bupati, Bupati ingin jadi aktris, aktris ingin jadi pejabat, pejabat ingin jadi dokter, dokter ingin jadi pemain sinetron, pemain sinetron ingin menjadi Mahsiswa, seperti sebuah lingkaran yang tidak ada habisnya, begitulah kehidupan dunia menggilas kita, kerena cara pandang kita yang salah, kita cenderung melihat orang lain dari kebahagiaan yang mereka dapatkan, padahal sebenarnya kita sama, sama-sama punya sisi bahagia dan juga sisi derita, jadi apapun yang terjadi ia pantas di syukuri.